Minggu, 18 Mei 2014

RINDU?

sudah terlanjur dilanda krisis rindu
ibarat musim kemarau datang panjang
terbiasa dengan sengatan panas bertubi-tubi
lantas hujan mengguyur tiba-tiba
belum sempat berteduh
basah utuh
lari dari hujan terasa tak berguna
bermain dibawahnya takkan bisa lama
hujan datang lebih awal, berlalu lebih cepat

RINDU?
sekali datang hati tak tenang

K A M U

aku ingin berlalu
tapi kamu bak benalu
menggerogoti banyak hidupku

rasanya ingin muntah
terus-menerus menggandeng tanganmu

kita sedang beriringan
kau ku antar ke tujuan
lalu kau terbang menjulang
kembali menggandengku

PEREMPUAN DESA

sebetulnya tidak layak menyimpan rindu seberharga ini
mungkin saja rindu ini ada pemiliknya
mungkin aku telah mencurinya

bahkan aku tak punya kesempatan untuk menang
menangkapmu dalam pelukan
sejuta perhatian untukmu,
tapi aku tak pernah disebelahmu

aku cukup mampu menahan sakit dan luka

perempuan desa yang selalu kau sayat hatinya
perempuan desa yang kau angkat dan kau jatuhkan
tanpa engkau sengaja
aku tak mengapa
yang penting kau bahagia

perempuan desa menyimpan rindu
perempuan desa dalam ratapan pilu
perempuan desa itu aku

Rabu, 14 Mei 2014

AKU TAK MAMPU

Tak pernah aku bayangkan
Kau akan pergi secepat ini
Tak mampu aku lewati hari
Setiap hari tanpa kisahmu

Dan ku terdiam
Bersandar pada malam
Kaupun tersenyum
Berlalu dan menghilang

Ku bertanya
Adakah yang tak pernah ku pahami darimu?
Ataukah ku salah pergi terlalu lama
Tak pernahkah kau tau
Tak akan hilang rasa cintaku
Dan aku tak mampu tanpamu

Yang telah pergi

*Puisi Dari Hati Ke Hati Teruntuk Frankell di Sorga*
07 MARET 2014

Senin, 12 Mei 2014

SATU SENTI


Apa kabar senyum yang tak lagi merekah?
Masihkah melapuk terbata-bata,
Rindu terisak
Direngkuh kekasih

Ajarkan aku,
Menjadi lentera tanpa terbakar
Memeluk pelangi tanpa terbang
Menapaki jurang tanpa harus terjun
Melebur jadi abu tanpa perlu hangus

Lepaskan aku…
Yang tinggal satu senti dari pelukmu




Sabtu, 03 Mei 2014

TUKANG NGIBUL

Kadang hidup di dunia itu penuh kejutan. Serius.
Ada seorang pria yang awal mulanya kita kenal baik.
Terjalin dengan alur cerita yang baik sampai seterusnya.
Tiba-tiba suka dengan artian cinta.
Dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.
Yang dia kenal cuma wajah dan nama.
Kenal karakter? Nggak.
Cinta seperti itu sekedar berlatarbelakang "nyaman".
Hei, manusia.
Sebenarnya kamu datang dari planet mana?
Kamu sadar ini era modern?
Cinta yang kayak gitu cuma cari titik aman.

Yang kamu tau, aku ini cuma penikmat kopi.
Sering nongkrong di cafe.
Ngobrol santai.
Mood bagus dengan bawaan ceria.
Bukan aku dibalik layar.
Tapi didepan layar.
Yang kayak gitu cintanya bakal cuma bertahan 1 - 5 detik.
Nggak lebih.
Saya orang normal dan waras.
Kamu tukang ngibul.
Jelas kita "beda".
Cuma kesadaran masih membelit oranglain, bukan kamu.
Kamu masih tidak beruntung.
Semoga dilain waktu.

Percayalah, hidup itu nggak selelucon itu !


Jumat, 02 Mei 2014

TINGGAL SEPI

engkaulah kepekatan sebelum jernih,
engkaulah penat tempatku kembali,
suaramu adalah sepimu,
nyanyianmu adalah gumammu...

pada tulimu, berujung segala tanya...
dalam tibamu, kefanaan hampir kentir...
kemul laraku jatuh, pandangmu sekelebat dan runtuh...

denganmu, aku hanya buih tanpa koloid... 
tak berbusana tanpa syair,

seumpama kini
tinggal sepi...

sementara, jam lambat laun berhenti...