sementara rindu yang gelisah,
seperti raja hutan yang tersesat dalam rimbanya sendiri
kata yang terucap di malam itu,
mencipta dalam lengking haru...
tak banyak,
dan tak berharap jua pada pangkal ujungnya
ku antarkan perahu pada dermaga,
kemudian setelahnya,
aku kembali dan ia tetap bersandar pada dermaga yang tengah dinantinya
tak ada serangkai kata yang kuucap dalam "penantian"
tak ada janji yang pernah kuuntai dalam "kepastian"
adalah apa yang terjadi dan yang berlalu...
apa yang kau cipta ketika malam?
apa yang kau sentuh ketika pagi?
ada kecupan pada mawar dari embun yang cemburu.
kenapa gugup dalam tawa?
kenapa gelisah dalam canda?
kau tak pernah terabai rasa...
kasih yang tercurah tanpa ruh dan asma
Jember, 3 Desember 2013