Minggu, 19 Januari 2014

SILAHKAN KEMBALI DI LAIN WAKTU

Tuhan, kenapa aku harus menjadi hamparan pasir yang tidak berdaya apa-apa?
sementara dia mutiara. putih, bersinar.
yang kemudian aku harus mengembalikan pada tempat asalnya,
"laut"

karena aku sadar,
karena aku lebih tau diri,
aku bukan karang yang bisa melindungimu.
aku juga bukan ikan yang bisa menemanimu.
aku sederhana saja, pasir yang menunggu ombak mengantarkan serpihan karang.
sebab itu aku mengembalikanmu.

pasir seperti aku memang begitu bodoh, mengharapkan sebuah karang berisi mutiara terdampar.
kemudian memendamnya dalam-dalam.
tidak ada orang tau, bahwa hamparan pasir menyimpan keindahan yang berkilau.
tapi pasir sepertiku tidak akan pernah pantas ego.

mutiara yang aku banggakan,
jauh di dasar laut banyak ikan menarik,
banyak karang-karang kuat untuk kamu berlindung,
pilihlah karang paling kuat yang mampu melindungimu dari laju ombak jahat.

kalau suatu saat nanti semua karang hancur,
cari satu karang yang bisa mengantarmu kepadaku, pasir.
aku akan tetap menjadi pasir.
sekarang, nikmati hidupmu di tempat asalmu,
silahkan kembali di lain waktu.

(andai kamu tau, ketika kamu kembali aku si pasir putih sudah tidak di tempat ini lagi)

"tanya hatimu"

Jumat, 17 Januari 2014

MALAM ROMANTIS EKE CINT !

demi malam apapun, malam ini gue ribut sama twitter versi baru yang baru ke upgrade secara tanpa sadar.
maklum, bego lagi tingkat piala dunia, ujung-ujungnya nih emosi ngikut bertengger di piala kebegoan. aaarrrggghhh...

alih-alih perut laper di jam yang tidak wajar 22.41 (malaikat di bahu kanan : tahan, diet ! ;
setan di bahu kiri : lupakan urusan dietmu ! bersenang-senanglah hahaha)
kondisi malam yang romantis begini dengan seribu taburan hujan, siapa yang tahan sama godaan setan?
alhasil gue lupain semua ritual 'diet' dan sebangsanya. gila, laper parah. ibarat kata, laper kali ini seperti nahan laper sejak nenek moyang gue jadi pelaut. tanpa pikir panjang, gue rebus air. indomie pokoknya selera gue banget malam ini. yang bikin kagak betah nih, pas episode aroma bumbu dan mie menyatu...
ini nih yang dinamakan pemerkosaan hidung. ga sopan banget wangi yang bikin laper makin kesurupan.
cepet masak dong cepet...

nah, waktu menunjukkan makan mie untuk wilayah kamar 14 (kamar kost gue tuh). "selamat makan"
duduk di balkon, anginnya pake jampi-jampi semriwing... sayang banget bulan - bintang gak nyaksiin gue. akhirnya langit sebagai saksi dari kekhilafan gue laper di jam terlarang. apapun resikonya, ah namanya juga gelap mata. daripada mulut gue nganggur, itung-itung ngasih kerjaan. adiiih lagi-lagi ini angin punya niat entah gue harus nyebut gimana, aroma gue diseret dibawa kabur ke kamar sebelah, kamar 13. eh busyet, demi indomie dari sabang sampe merauke gue ga sengaja mamerin aroma pembawa laper ke dia.
alhasil deh, penghuninya ngobrol sendiri : "wangi mie instan... wangi mie instan..." dari nada ngomongnya sih udah kayak pemenang rumah terbanjir se-komplek. gue nih, yang lagi asyik lahap sendok per sendok akhirnya mengungkapkan sebuah pengakuan dengan senang hati : "gue yang lagi makan"
eh dia nyamber kayak petir ga permisi : "ah, elu gue jadi ikutan laper"
haikeee... sebenernya disinilah seni sihir yang buat gue puas makan malem ini, bikin tetangga kamar ikutan laper. sayang, dia cuma kena cipratan wangi mie instan gue aja. selebihnya... gue yang kenyang !






Jember, 17 Januari 2014
Pejuang Kelaperan !

Selasa, 07 Januari 2014

TANPA MENGHITUNG

hujan tidak pernah menghitung berapa rintik gerimis yang jatuh.

beda tipis dengan aku yang jatuh cinta tanpa menghitung rindu yang jatuh.

tidakkah ia jera dengan rindunya?

tidak, bahkan rindunya berubah asmara.

Minggu, 05 Januari 2014

ANGKA SATU BELUM UTUH

kau,
bermain-main lagi dengan sekelumat ayat rindu yang bersarang ~

tanpa malu, tanpa ragu.
ku kalungkan lagi rindu yang memasung.
adalah sebab kau kembali mencari angka satu yang belum utuh ~

7 12 2013

PEREMPUAN HITAM

I
kamu hanya sebilah rindu muda dibalik kuas tanpa satupun warna

II
kepada hati yang beruntung,
dengan segenap luka & rindu yang kering.
ada sepenggal pena,
tak terukir kata,
namun berlinang airmata.
cinta tak bernyawa.

III
ia sendiri, memeluk cinta...
memeluk rindu,
tak sadar ia memeluk banyak luka...
gadis manis,
melipat penyesalan...
senyum ikhlas biar lepas.

IV
perempuan hitam,
kau sembunyikan amarah dalam tabir senja.
kau dekap luka dalam goresan nirwana.
diammu meluruhkan semesta.
cintamu tanpa daya

21Desember2013

(MASIH) ?

lihat langit gelisah.

airmatanya menggerayangi tubuh bumi.

basahnya menelanjangi tampisan ranah, merekah.

di kecupnya ia & hening.

masihkah kota ini beradab?

*22Desember2013*

KATA SEORANG PENYAIR


kalau orang butuh roti & susu buat baca koran, 

penyair butuh rokok & kopi untuk inspirasinya*

I VS II

I.
aku gila tanpa tulisan...
aku semakin gila...
cakrawala terkekeh...

II.
dialah egoisme yang menguasai serat tubuh,
jangkung dan ringkih.
kata-kata merumpun menjadi suku bumbu yang ajaib,
lalu raib.
dia kalah sendiri.

Jember,
23Desember2013

ALUR PEMISAH

tidak ada kata-kata paling jujur,
kecuali kata setandan daun kelapa nan lihai berkelebat di buru angin
dingin dengan gagah mencumbui bibir pagi.
sedikit pilu rona senja menelanjangi diri.
ada setumpuk rindu dan semangkuk cinta yang tersasar.
saya tau ada sepupil cinta di balik kelopak matamu.
tanpa kamu tau, aku masuk ke dalam alurmu yang gundah melana, memisahkan cinta atau benci.

Dalam Gerbong Kereta Logawa,
24 Desember 2013

Sabtu, 04 Januari 2014

PEREMPUAN DILAKNAT SENJA

perempuan senja,
ku lihat guratan malam dalam lengkung bola matamu
menari diantara nama yang kelam
menyibak masa sesal memangku senyumnya

perempuan senja,
berharap menjadi cokelat yang memikat rasa, tawa, dan bahagia
penyihir tertawa getir,
tanpa pengabulan,
pagipun berbuah abu

perempuan senja,
ku lihat ia bermain gerimis
mengemis penyesalan pada diri sendiri
hilang mahkotanya, hilang pialanya

perempuan senja,
dilaknat senjanya sendiri
dikutuk sihirnya sendiri
memikul kepuasan sepulang dari ranah dewata.


Perempuan Senja di Belu
22 Desember 2013

BIS KOTA

bis kota,
salah satu cara berinteraksi dengan orang-orang baru.
hari ini demi apapun, sebuah harga diri hampir ditukar dengan semangkuk soto.
beruntunglah semua itu hanya hampir saja.

kesaksian hari ini, menyimpulkan :
"pendidikan, lingkungan, dan keimanan menentukan bagaimana seseorang memperlakukan orang lain dengan caranya baik itu baik menurut dirinya dan oranglain atau baik hanya menurut dirinya sendiri"