Minggu, 14 September 2014

SYAIR PERCA

kopiku sudah menggigil kedinginan ingin dicumbu
aromanya sangat merdu
hingga membubarkan mimpi

sampaikan salam jari persahabatanku untuk kopimu
genggam erat jangan sampai luntur
tiada malam sehangat kopimu
tiada malam semanis kopimu
mari bersulang dari kejauhan

ini bukan sajak,
tapi rindu yang meratapi jarak

apalagi puisi,
inilah kenangan malam yang mengimaji

ku biarkan binar rembulan buatku gerah,
keringkan pikiran perihal kenangan yang kian basah,
agar esokku lebih cerah...

ku sangsikan malam tanpa jeda
ku sanjungkan pagi dengan buta
tapi ku tau masa ku telah lupa aku
aku tanpa kemarin adalah luka

ku lukis malam dengan ribuan bintang berpendar di dinding kamar
pengganti lengkung senyummu yang telah lama pudar

seraya malam menggerayangi sendu mataku
mengantarkan surga bawah sadar
fantasi senyummu yang tak pernah pudar
ku nikmati dengan benar

kepalaku yang kelabu seperti awan mendung,
wajahmu murung,
saat kamu tak jua berkunjung




by : @phay_yed feat @nonnBerty (akun twitter)
15 September 2014
kepada tengah malam & pagi dari segala pagi
kasus insomnia yang berakhir dengan puisi
sampai tertidur sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar