ia sedang jatuh...
ia juga seringkali gugur,
dalam lamunannya sendiri...
padahal ia tau,
rindunya masih satu, utuh
apa yang dipikirkan perempuan itu?
sementara rindunya tetap mekar melingkar,
tidak layu,
tidak juga tumbang,
ia hanya berpikir tentang seekor kumbang yang akan datang...
aku pernah berjalan diatas kepingan-kepingan hujan
bertabur serpihan rindu yang runtuh.
entah siapa pengirimnya.
ku namakan "peri-(h) rindu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar