ku tulis sajak-sajak kelabu yang telah terpendam
didasar laut,
kiranya telah robek seperti hatiku dahulu,
ku tuangkan tinta-tinta merah pertanda amarah ku
sedang pada puncaknya,
seperti lampau sejenak teringat oleh sikapmu...
sakiti raga ini dengan tangan-tangan jahanam !
bekas luka karena cambuk liar menghakimi raga ku !
darahku mengalir buas,
keringatku jatuh menetes pilu...
bagai bunga, aku adalah layu...
bagai pasir, aku adalah kering !
suara kesakitan meronta-ronta tapi tiada manusia
mau mendengarnya,
mereka menutup rapat-rapat telinga,
hipnotis nya sungguh dahsyat !
mungkin dialah dukun keramat di pulaunya...
semua rakyat pun tunduk dihadapnya...
termasuk AKU !
bukankah dia yang membuatku angkuh seperti ini?
Bukankah dia yang membuatku menjadi manusia paling
egois?
Bukankah dia yang membuatku menjadi manusia yang
mau menang sendiri?
Bukankah dia yang membuatku menjadi manusia liar?
Pandanglah bagaimana cara mu membimbing hidupku !
Pandanglah dengan apa kau mengisi dahaga ku?
Pandanglah dengan apa kau mengisi kenyangku?
Cerminkan dirimu !
Kau lah sebab dari kegilaan ku !
Kau lah sebab dari angkara murka ku yang
berkepanjangan !
Kau lah sebab dari keangkuhan ku !
Pada siapa aku menjatuhkan segelas darah yang
racunnya sangat berbahaya?
Jika tidak pada kau !
Sekali lagi berfikirlah jika kau manusia...
Dan bukan serigala...
Aku angkuh hanya pada 1 makhluk !
Yakni kau !
Aku tak butuh 1 makhluk macam kau !
Kau hanyalah budak yang dibudaki oleh dirimu
sendiri,
Sadarlah !
Aku tidak akan pernah mengenal mu kembali,
Karena aku sudah muak dengan penyakitmu !
Penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan racun !
Kecuali kau mati,
Lalu aku akan tertawa !
Kemudian melepaskan mayat busukmu kedalam jurang
kubur !
“Pergilah kau dengan hidupmu sendiri, dan
jangan pernah jadi orang baik “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar