Minggu, 14 April 2013

PURNAMA MALAM


Ketika keadaan membuat ku rapuh dan berjalan seolah sendiri tanpa ada bayangmu,
Apakah suatu saat nanti aku masih punya hati untuk kau miliki?
Akankah aku masih akan tetap berjalan walau tanpa ada yang menggenggam tanganku?
Inilah awal ku merasa kesunyian,
Inilah awal aku merasa kering dalam badai dahsyat
Ada saat untukku nanti kembali...
Mungkin ini belum saatnya aku untuk bicara...
Bicara tentang cinta,
Bicara tentang hati,
Aku hanya ingin sendiri setelah apa yang terjadi kemarin,
Aku hanya ingin menghindari hal yang sama...
Aku hanya ingin pergi dari rasa sakit...
Aku hanya ingin lari dari cinta yang memuakkan !
Aku hanya berusaha menjadi yang terbaik,
Aku hanya punya senyuman terbaik untuk kau ingat,
Aku hanya punya kesetiaan yang tak kan mungkin ku coret !
Andai kau mampu merasakan,
Andai kau mampu mengerti,
Andai kau pahami semua...
Adakah kau sesali semua yang terjadi?
Saat semua tlah terjadi,
Kau kehilangan...
Akupun kehilangan...
Cinta kita memang harus hanyut...
Rasa ini memang harus berakhir...
Mungkin dengan cara ini Tuhan tunjukkan padaku,
Bahwasanya kau bukan yang terindah untukku...
Dan aku terlupa oleh semua...
Maavkan...
Sebenarnya bukan kehendakku,
Namun, sakit ini yang membuatku muak dengan wajahmu !
Wajah yang slalu menghantui tidurku...
Aku muak dengan sikapmu !
Sikap yang tidak bisa ku tolerir lagi...
Aku jenuh dengan kelakuanmu...
Kelakuan yang tidak bisa tuk dimaklumi lagi...
Akhirnya aku harus sembunyi !
Diam...
Akupun trauma !
Namun senyum purnama mengikuti langkah ini...
Dalam gemuruh ombak,
Dalam gugurnya dedaunan,
Dia mengambil hidupku...
Tuhan...
Inikah caramu untukku lanjutkan hidup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar